Thursday, August 28, 2014

Mesakke Bangsaku World Tour #MBWT - Brisbane Chapter

Sebuah mention dari teman memberi tahu bahwa saya terpilih untuk ikut bersama Pandji dalam Mesakke Bangsaku World Tour (MBWT). Saya yang saat pengumuman pemenang tidak ada di tempat langsung gemeteran saking kagetnya dan akhirnya senyum-senyum sendiri saking bahagianya. Saya pun berkhayal, kira-kira dapet negara mana yah. Selain Singapore, 9 tujuan lain di MBWT belum pernah saya kunjungi. Kalau disuruh milih pun ga bisa nentuin pilihan =)) Dan ketika tahu kalo saya kebagian Brisbane, Australia, lagi-lagi saya senyum-senyum sendiri ;)

Semua persiapan dilakukan, mulai dari persiapan dokumen-dokumen untuk visa (Thank you Mbak Vira dari Manajemen-nya Pandji yang udah bantu ngurusin), sampai persiapan untuk menghadapi suhu udara dingin di Australia yang lagi winter. Syukurlah semuanya berjalan lancar sampai hari keberangkatan.

21 Agustus 2014
Saya ketemu sama Gilang Bhaskara di terminal 2 Bandara Soekarno Hatta untuk terbang menuju Brisbane. Kami menyusul Pandji dan team MBWT yang udah ada di sana karena seminggu sebelumnya harus menuntaskan MBWT di Melbourne dan Adelaide.

Wah, pesawat ke Bali ternyata menggunakan merupakan pesawat Airbus A330-300, keren *norak*. Kami transit di Denpasar sekitar 3 jam, dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Brisbane yang menempuh waktu sekitar 5.5 jam. Tidak lama setelah tinggal landas, kami dibagikan cemilan dan pilihan minuman. Saya pun menikmat suguhan tersebut sambil menonton film mandarin “As Light Goes Out” yang dibintangi Nicholas Tse. Saya memang bukan orang yang mudah tidur dalam perjalanan. Makanya in flight entertainment yang ada membantu banget untuk mengisi waktu dalam perjalanan panjang menuju Brisbane. Tapi akhirnya saya coba untuk merem juga, supaya waktu sampai di Brisbane muka ga lusuh dan oke waktu difoto *narsis menggelora*

22 Agustus 2014
Sarapan di pesawat sambil "ngintip" sunrise

Sekitar jam 7.30 waktu Brisbane kami mendarat di airport, tentu dengan mengenakan hoodie MBWT kebanggaan. Saat menuju imigrasi tiba-tiba pak Aryo yang ternyata General Manager Garuda di Queensland menghampiri kami dan memberikan express card supaya bisa masuk ke jalur cepat imigrasi dan tidak perlu mengantri lama. 


Setelah melewati berbagai pemeriksaan, saya mengarah keluar, dan begitu pintu terbuka, tiba-tiba Pandji teriak “SANTI!!” sambil melambaikan tangan. Sebuah sambutan yang sangat hangat sampe-sampe dinginnya Brisbane ga berasa deh. Dalam seketika hilang semua kekhawatiran bahwa saya bakal mati gaya selama di Brisbane. Saya pun berkenalan dengan team MBWT yang lain, Ben, Danis, Pio dan ketemu lagi dengan pak Manager, Zaindra. Oke, mari memulai hari-hari penuh tawa dari sekarang =)) 

MBWT Brisbane:
Kiri: Pandji - Zaindra - Danis - Pio
Kanan: Santi - Gilang - Ben
Pic Credit: Pandji
Foto bersama di Kantor Perwakilan Garuda Indonesia di Queensland
Pic Credit: Pio
Oh iya, selama perjalanan ada beberapa orang mahasiswa Indonesia yang secara bergantian menemani dan jadi tour guide, Thomas, Maria, Bella, Seno, Ranti, Eca, thanks a bunch! Tujuan pertama: Yatala Pies yang tersohor seantero Brisbane dan ga buka cabang di mana-mana. Yummy :)
Dalam keadaan perut kenyang, kami meluncur ke Gold Coast untuk main-main di Movie World Warner Bros. OK. Sebelum main, saya ngaku dulu klo saya cemen untuk urusan main-main di theme park macam ini. Jadiii... saya foto-foto dan nungguin tas aja ya hihi.. Sayangnya cuaca sedang agak tidak bersahabat karena hujan sejak saya mendarat di Brisbane. Jadi kami main-main di Movie World sambil hujan-hujanan dan sesekali berteduh karena hujan makin deras. 
Foto bersama di bawah tenda di Movie World
Pic Credit: Pandji
Foto aja, ga berani main =D
Pulang dari Gold Coast, kami menuju ke rumah tempat kami menginap. Di Brisbane, team MBWT menginap di rumah Mas Andri, warga negara Indonesia yang tinggal di Brisbane. It’s a nice house yang menginspirasi Pandji untuk bikin video ala MTV Cribs. Saya cuma bisa ketawa geli liat proses rekamannya, apalagi di part akhir saat yang punya rumah nongol. Ga mau ceritain detail-nya ah, ntar nonton aja di DVD Dokumentasi MBWT =D
Disambut 2 ekor kanguru yang lagi jalan-jalan sore di padang rumput depan rumah
Yang ga kalah seru, Pandji ngelakuin tantangan ALS Ice Bucket Challenge di Brisbane yang dinginnya sekitar 14 derajat Celcius. Ga usah dikasi ice cube aja airnya udah dingin bbbbrrrrr... 

It's dinner time. Kami makan malam di restoran Korea bernama Funny Funny. Asikk! I love Korean food =D Dalam perjalanan menuju restoran inilah saya ketawa sampe sakit perut dan keluar air mata. Mendadak Pandji jadi penyiar radio bernama Glenn FM yang menerima telepon dari para pendengar-nya yang ga lain ga bukan ya team MBWT yang lain. Yang telpon nih gokil-gokil, dan ada aja celetukan-celetukannya yang bikin ngakak. Lagu yang boleh di-request cuma lagu-lagu Glenn Fredly dan ga boleh lagu yang baru karena CDnya belum dibeli =)) padahal sih pasti karena penyiarnya belum familiar nih sama lagunya ;p soalnya request lagu-lagu itu dinyanyiin langsung sama Pandji dengan berbekal browsing liriknya di Google.
Salah satu public transportation di Brisbane - bisa sewa sepeda

23 Agustus 2014
Hari ini show MBWT Brisbane diadakan di Princess Theather pukul 18.00 waktu setempat. Pagi hari-nya kami ke South Bank untuk brunch di Olé Spanish Restaurant dan naik City Cat menyebrangi Brisbane River menuju ke Queen Street Mall. 
Hari ini masih hujan T_T tapi untunglah hujannya gerimis-gerimis aja jadi masih bisa diterobos tanpa payung. Di Queen Street Mall saya sempat masuk ke beberapa toko souvenir yang ada di sana untuk beli oleh-oleh khas Australia. 
Pandji dan teman baru-nya
Di depan Treasury Casino
Direction Board di Queen Street Mall


Sebelum menuju venue, kami semua makan dulu di Little Singapore, sebuah restoran asia yang porsinya bikin shock dan menginspirasi Pandji untuk bikin video di Vine yang judulnya “Perempuan Kecil dan Porsi Kuli”. Ranti, mahasiswa Indonesia yang hari itu menemani kami pun jadi korban karena wajahnya terpampang di video dengan porsi nasi goreng yang segunung.

Sekitar jam 3 kami sampai di venue yang keren abis! Team MBWT pun sibuk dengan tugas-nya masing-masing. Sebuah pengalaman yang berbeda banget buat saya karena biasanya saya datang ke sebuah stand up comedy show hanya sebagai penonton. Tapi kali ini saya bisa melihat proses persiapannya dari awal, bagaimana panggungnya di-set, backdrop dipasang, proses sound check dilakukan “check check satu dua tiga..” 
Koh Danis lagi nungguin pembeli =D
Tepat pukul 17.00 waktu setempat penonton diperbolehkan masuk ke venue, dan tepat pukul 18.00 waktu setempat acara pun dimulai. Ini yang saya suka dari seorang Pandji. Show-nya selalu dimulai tepat waktu dengan alasan menghargai yang sudah datang tepat waktu. Jadi ga ada tuh istilah jam karet di show-show nya Pandji.

Foto atas: penonton yang duduk di balkon
Foto bawah: para penonton di lantai bawah - bagus yah venue-nya

Setelah sambutan dari Pak Aryo selaku General Manager Garuda Indonesia di Queensland, naiklah Gilang ke stage untuk membuka MBWT Brisbane. Bit “Belum 5 menit”-nya berhasil memancing tawa para penonton. Dan kalo dipikir-pikir bener juga sih, masa kalo belum 5 menit walaupun makanan jatuhnya ke got yang kotor dan penuh sampah tetap mo dimakan juga ;p

Gilang sedang beraksi
Tiba waktunya Pandji naik ke panggung. Dengan diiringi lagu-nya Gleen Fredly, Pandji membuka dengan pernyataan bahwa kerukunan antar umat beragama itu ada berkat pengalaman pribadinya saat bertemu dengan umat Kristiani di Gereja-nya Glenn Fredly.


Saya yang menonton Mesakke Bangsaku Jakarta di bulan Desember 2013 dibuat terkaget-kaget dengan bit-bit baru yang bermunculan. Salah satunya yang mengena banget adalah bit "Cebok di Australia". Bocoran dari Pio sang photographer MBWT bahwa bit ini adalah bit spontan yang dibawakan pertama kali di Melbourne. Emang sesuai banget dengan keadaan di sana hahaha.. 


Pandji on stage
Bit penutupnya, “Wo yao chi chao fan” merupakan bit yang menginspirasi judul tulisan saya yang membawa saya ke Brisbane. Tentu bit ini sangat berkesan buat saya dan walau saya masih ingat betul urutan-urutan bit tersebut, tapi tetap aja saya masih tertawa dibuatnya.



Foto atas: Wo yao chi chao fan ala Bruce Lee
Foto bawah: Terima kasih :)
Saya yakin banget penonton yang duduk di sana malam itu pasti kangen banget sama Indonesia. Penutup yang dibawakan Pandji sukses bikin saya mewek. Penutup yang menurut saya menjadi inti dari MBWT, yaitu ajakan dari Pandji kepada semua yang hadir di sana sana untuk kembali dan membangun Indonesia menggunakan ilmu yang sudah didapat selama hidup dan bersekolah atau bekerja di sana. Sementara saya yang di Indonesia malah pengen ke luar dari Indonesia saking eneg-nya sama transportasi umum di sini *maluuuu*


Antrian foto dan selfie bersama PPIA Queensland
After party diadakan di sebuah chinese food restaurant bernama Cyber 2002 City yang ada di daerah Chinatown. Yang namanya party ga selalu harus dirayakan dengan minum beer atau wine, cukup dengan tap wotcah alias tap water aja =))
Rombongan gangster memasuki casino
Gilang yang dipilih untuk jadi opener di Brisbane tuh dijuluki sebagai comic cerdas. Saya inget banget becandaannya setelah selesai makan malam di Chinatown sepulang dari show “Wah.. gw ditabok tuh orang tadi, bisa-bisa balik jadi fetus lagi deh saking gedenya tuh orang” Fetus?? Bahasa Latin yang artinya janin. Pemilihan kata yang menunjukkan tingkat kecerdasan Gilang memang ga diragukan lagi =))
Colokan cabang 3-nya Gilang.
Sharing is Caring.
Mari Nyolok Bareng!!

Selesai makan kami masih melanjutkan jalan-jalan ke Story Bridge yang indah banget di malam hari karena warna-warni lampu yang menghiasinya. Dan katanya lagi, ada wisata yang menawarkan pengalaman berjalan di bagian atas jembatan. Kayanya harus balik ke Brisbane nih buat nyobain =D

24 Agustus 2014
Pukul 7.30 pagi kami menuju airport ditemani sinar matahari yang bersinar cukup terik. Aduh, ke mana aja kamu matahari, kenapa baru hari ini menampakkan diri T_T

Check in di jalur Sky Priority Garuda Indonesia
9.45 waktu Brisbane, it’s time to go home.

Terima kasih buat @Pandji dan @IndonesiaGaruda untuk kesempatan yang langka ini. Ga pernah kebayang saya bisa jadi bagian dari sejarah orang Indonesia pertama yang melakukan tour keliling dunia. Dua kata yang tepat untuk menggambarkan perjalanan singkat saya kali ini: priceless dan unforgettable.

Terima kasih buat teman-teman PPIA di Brisbane yang tanpa lelah menemani kami dari pagi sampai pagi lagi :D

Dan akhirnya, buat Pandji dan team MBWT, thank you for everything dan selamat melanjutkan Mesakke Bangsaku World Tour. FAIGKKK!!

Ps: 
Kalo nanti DVD Dokumentasi MBWT rilis, jangan lupa beli ya. Ada kisah kenapa Pandji mendadak jadi pendiam banget waktu transit di Denpasar sepulang dari Brisbane ;p *promosi abis-abisan*

Bonus foto - Sunset saat take off dari Denpasar menuju Jakarta =)
Take off ditemani matahari sore
Gunung apa ya ini?

4 comments: