Sunday, April 13, 2014

Wo Yao Chi Chao Fan - 我要吃炒饭 #BersamaGaruda

Taiwan, sebuah negara yang ntah mengapa begitu menarik buat saya. Maka saat ada ajakan untuk ke Taiwan bersama dengan keluarga besar dari mama, saya langsung semangat hunting tiket. Beruntungnya adalah saat masa-masa perburuan tiket, Garuda Indonesia baru membuka rute penerbangan baru Jakarta – Taiwan (direct flight tanpa transit) dan saya beruntung bisa mendapatkan tiket Jakarta – Taiwan PP dengan harga promo USD285 untuk penerbangan di bulan April 2013.

Peta Taiwan (source: http://www.orientaltravel.com/)



Perjalanan Jakarta – Taiwan, kurang lebih 5 jam ini akan menjadi perjalanan terlama sepanjang sejarah saya naik pesawat (sebelumnya paling lama cuma Jakarta – Medan yang cuma sekitar 2 jam perjalanan).  Untungnya jadwal penerbangannya tengah malam, jadi memang waktunya tidur. Tapi  untuk saya yang sulit tidur di perjalanan, fasilitas entertainment on board, bantal kecil dan selimut hangat yang disediakan Garuda Indonesia membuat perjalanan 5 jam tidak terlalu terasa. Saat waktunya sarapan, saya melihat ke luar jendela dan disuguhi pemandangan indah yang cuma pernah saya lihat di film 5 Cm. Lautan awan dan warna jingga langit menjelang matahari terbit begitu indah terhampar di luar sana.
Lautan awan saat sarapan pagi dari ketinggian bersama Garuda Indonesia

Menu Sarapan yang ditawarkan Garuda Indonesia saat penerbangan Jakarta - Taiwan & Boarding Pass


Saya dan rombongan pun sampai di Bandara International Taoyuan, Taiwan sekitar pukul 06.00 waktu Taiwan. Setelah membersihkan diri, kami pun bergabung dengan rombongan lain yang sudah tiba lebih dahulu satu hari sebelumnya. Tante saya yang tinggal di Taiwan menyewa sebuah bus kecil yang siap mengantar rombongan untuk berkeliling Taiwan. Ini merupakan perjalanan 3 generasi karena terdiri dari nenek, mama, tante, om dan saudara sepupu saya yang total rombongan terdiri dari 16 orang.

Total 9 hari kami berkeliling Taiwan, mengunjungi berbagai kota dan pedesaan di Taiwan lalu berakhir di Taipei yang merupakan kota besar dan modern di Taiwan. Berikut saya ceritakan beberapa daerah dan tempat wisata di Taiwan yang sempat saya kunjungi:

1. Jiu Fen Old Street yang terletak di Taiwan bagian utara, merupakan sebuah gang kecil yang dipenuhi pedagang makanan dan souvenir di sisi kanan dan kirinya. Pemandangannya kalau dilihat, boleh lah disebut sebagai Santorini versi Taiwan *menurut saya yaa* =)
2. Yeh Liu Geopark merupakan kumpulan bebatuan yang terbentuk melalui proses alam sehingga memiliki berbagai macam bentuk. Bentuk batu yang terkenal adalah batu yang berbentuk seperti kepala ratu (The Queen’s Head).
Antrian Wisatawan yang ingin berfoto bersama The Queen's Head

3. Taroko Gorge terletak di kota Hualian, merupakan tebing-tebing marmer berwarna abu-abu dengan aliran sungai di bagian bawahnya, dan saat di sana supir bus yang membawa kami menunjukkan tebing yang karena proses alam menjadi berbentuk seperti kepala suku Indian.
Tebing sebelah kanan ini yang katanya mirip kepala suku Indian

4. Kenting merupakan kota pantai yang berada di ujung paling bawah Taiwan yang memiliki sebuah aquarium besar seperti Seaworld di Jakarta, dan yang menarik pada malam hari jalanan utamanya berubah menjadi pasar malam yang menjual berbagai macam makanan dan souvenir khas Taiwan.
Suasana pasar malam di Kenting
 5. Di kota Kaohsiung, saya sempat mengunjungi Tiger and Dragon Pagodas, Lotus Lake dan Spring & Autumn Pavilions, namun sayang saat ke sana salah satu pagoda sedang dalam renovasi. Di kota ini terdapat sebuah biara Buddha bernama Fo Guang Shan dan yang menariknya biara ini menyediakan penginapan. Tentu saja karena merupakan biara maka terdapat beberapa peraturan yang harus dipatuhi para tamu, salah satunya wajib menjaga ketenangan. Di sebelah biara ini terdapat Buddha Memorial Center, dan di sana para wisatawan dapat mempelajari sejarah mengenai Buddha tentu saja.
Gerbang masuk Buddha Memorial Center

6. Sun Moon Lake berada di kota Nantou, di lingkungan wisata Sun Moon Lake ini saya mengunjungi Lavender Garden yang cantik, menaiki cable car untuk melihat danau dari ketinggian dan mengunjungi Wen Wu Temple yang berhadapan dengan danau. Di seberang temple terdapat batu besar bertuliskan mandarin yang jika dilihat di temple, maka sisi batu tersebut bertuliskan Ri Yue Tang - 日月潭 yang artinya Sun Moon Lake, sementara sisi sebaliknya bertuliskan Wen Wu Miao - 文武廟 yang  artinya Wen Wu Temple.
Gerbang Wen Wu Temple dari bagian dalam

7. Window on China (Xiao Ren Guo) berada di kota Taoyuan merupakan miniatur-miniatur berbagai bangunan-bangunan terkenal di dunia.
8. Kota Taipei sendiri memiliki banyak tourist attractions. Saya sempat mengunjungi Long Shan Temple yang merupakan kuil tertua di Taiwan, Chiang Kai Sek Memorial Hall, dan National Palace Museum yang terkenal dengan koleksi batu giok berbentuk sawi. Untuk melihat koleksi giok unik ini, saya harus antri terlebih dahulu.
Taiwan terkenal dengan pasar malamnya, dan salah satu pasar malam terbesar berada di Taipei bernama Shihlin. Selain itu jika ingin berbelanja baju, maka Wu Fen Pu merupakan tempat yang tepat, karena harganya murah dan pilihannya pun sangat banyak dan beragam. Saya sendiri sangat puas karena bisa mendapatkan baju seharga NTD20 dengan kualitas bahan yang sangat bagus.
Jika Jepang terkenal dengan Harajuku, maka Taiwan terkenal dengan Ximending, tempat nongkrongnya anak muda Taiwan. Di sini terdapat Toilet Cafe yang interior-nya membuat pengunjung merasa berada di toilet =D Ximending lebih seru jika dikunjungi pada malam hari karena warna warni lampu-lampu toko yang berada di kawasan tersebut menambah semarak suasana.
Salah satu sudut di Ximending

Tidak lupa juga mengunjungi bangunan tertinggi di Taiwan, yaitu Taipei 101.
Taipei 101 - Bangunan Tertinggi di Taipei


Saya terkesan dengan keramahan orang-orang Taiwan. Mereka terlihat benar-benar tulus untuk membantu. Bahasa mandarin yang pas-pasan tidak membuat saya takut untuk pergi membeli barang atau bahkan menawar harga. Untunglah saya tidak mengalami kesulitan dalam memesan makanan, sehingga tidak harus mencoba berbagai nada bahasa mandarin seperti yang diceritakan Pandji saat akan memesan nasi goreng di China, wo yao chi chao fan =))


Ngomong-ngomong tentang Pandji dan stand up comedy, saya termasuk penonton setia stand up comedy. Kebetulan sekali teman saya juga penggemar stand up comedy. Saya sudah seperti calo tiket setiap ada show special dari comic-comic diumumkan, karena saya yang akan mengumpulkan massa dan membelikan tiket untuk teman-teman saya. Tentu saya tidak mengambil untung karena memang cuma mau membantu membelikan tiket =)

Pengalaman nonton Pandji stand up secara live tentu saja saat stand up comedy show pertamanya yang berjudul Bhinneka Tunggal Tawa tanggal 28 Desember 2011, saat itu setengah deg-degan takut tidak keburu sampai ke venue karena saya berkantor di Karawaci sementara venue berada di Kuningan. Untunglah perjuangan saya terbayar dengan show yang keren abis. Bisa dibilang Bhinneka Tunggal Tawa ini adalah show stand up comedy pertama yang bikin saya ketagihan nonton stand up comedy secara live sampai sekarang.

Show kedua Pandji berjudul Merdeka Dalam Bercanda diadakan di Museum Nasional pada 8 Desember 2012, tentu tidak saya lewatkan. Beli tiket stand up show-nya Pandji ini udah kaya mengisi KRS jaman kuliah dulu, rebutan! Kudu cepet atau kehabisan. Venue yang agak kurang nyaman, memang sempat membuat saya agak ga puas karena saya datang terlambat sehingga terpaksa harus duduk di bagian belakang yang view ke panggung agak terhalang. Untung masih ada big screen sehingga masih bisa menonton dari big screen tersebut.

Dan yang terakhir di tahun 2013 kemarin, Mesakke Bangsaku, stand up comedy show dengan tiket paling mahal yang pernah ada, tapi hebatnya sold out juga. Beli tiket-nya, lagi-lagi rebutan pake deg-degan takut tidak kebagian. Kali ini venue yang sangat keren mengobati kekecewaan saya di show sebelumnya yang terpaksa hanya bisa menonton melalui big screen karena datang terlambat. Di akhir acara Pandji mengumumkan bahwa tahun 2014 tidak akan ada show specialnya karena harus fokus di hal-hal lain. Tapi ternyata tahun ini, show Mesakke Bangsaku bakal keliling dunia! *takjub*

Tiket Stand Up Comedy Show Pandji Pragiwaksono

Banyak yang bilang kalo materinya Pandji itu terlalu politik, terlalu berat. Pasti yang ngomong belum pernah dengerin full show-nya. Materinya bermacam-macam, dari politik, sosial, keluarga, bahkan sampai maling ATM yang dodol =))

Mungkin terdengar muluk-muluk, tapi ajakan-ajakan yang diselipkan oleh Pandji di materi stand up comedy-nya itu bisa memotivasi para pendengarnya untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik, masih memiliki harapan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

Selain stand up comedy, saya juga sudah membaca 2 karya yang lain yaitu Nasionalisme dan Menghargai Gratisan. Saya akui sepertinya saya belum memiliki jiwa nasionalisme tinggi =D Nasionalisme saya baru muncul jika melihat atlet bulutangkis sedang berjuang demi merebut sebuah gelar dan mengharumkan nama bangsa.
Sementara itu untuk menghargai sebuah karya seni, saya selalu berusaha membeli yang asli. Jika membeli bajakan pun karena penasaran dan setelah versi aslinya keluar, saya akan membeli yang asli =)
Bukti kalau saya selalu beli yang asli =D
Oh iya, sepanjang flight pulang dari Taiwan saya iseng melihat ke luar jendela, dan karena flight pagi, kali ini saya bisa melihat daratan dan lautan dari ketinggian, dengan warna-warni mirip seperti di atlas yang saya lihat saat sekolah dulu, membuktikan yang menggambar atlas memang tidak sembarangan menggambar =))



1 comment: