Monday, March 30, 2015

Korea Selatan Winter Trip 2015 – part 6 (Ehwa Women University, Gwangjang Market, Mango Six Café & Dongdaemun, Incheon Airport)

Akhirnya sampai juga di hari ke-2 terahir di Korea, tapi jadi hari terakhir yang bisa dimanfaatkan untuk jalan-jalan karena keesokan harinya kami sudah harus kembali ke Indonesia menggunakan pesawat jam 9.45 pagi *sigh* Beberapa tempat berhasil kami kunjungi hari ini.

Dimulai dari Ehwa Womans University, sebuah kampus keren yang letaknya hanya 2 station dari Hongik University Station. Rasanya berada di benua lain begitu menginjakkan kaki di lingkungan kampus ini. Bangunan-bangunannya seperti di Eropa *padahal belum pernah ke Eropa juga*. Saya nge-redeem gratisan di Starbucks Ehwa Womans University (saat beli tumbler, saya dapat kupon yang bisa di claim di Starbucks mana saja di Korea untuk segelas minuman dan boleh ukuran venti pula), udah suhu di luar -2 derajat, tapi tetep order-nya red bean green tea frappucino :D
Nongkrong cantik di Starbucks pagi-pagi
Seminggu terakhir di Seoul kayanya udara makin dingin. Pagi itu di Ehwa, tangan udah mati rasa. Mau pake sarung tangan, tapi susah klo mo foto pake touch screen (kamera DSLR udah teronggok di dasar koper dari beberapa hari lalu haha). Sarung tangannya katanya sih yang buat untuk touch screen, tapi katanya… nyatanya… kadang bisa kadang ga =)) jadi mending buka sarung tangan dulu deh.
Anak kuliah madol :p
Kampus yang bangunannya bikin ga berasa lagi di Korea
Di sekitaran kampus ada banyak toko-toko dan saya sempat masuk ke Art Box, sebuah toko barang lucu-lucu yang kalau di Mall Taman Anggrek Jakarta, harga barangnya ga masuk akal banget, sementara di sini, harganya oke banget, dan saya belanja untuk acara tuker kado sama temen-temen di Jakarta.

Dari Ehwa kami menuju ke Gwangjang market, yang katanya ada food alley-nya. Kami ke sana naik metro, turun di Jongno 5-ga Station (line 1) exit 8. Pasarnya sendiri mungkin perpaduan Asemka, Glodok dan Pasar Baru. Dan begitu sampai di pasar, bagian tengahnya berjejer pedagang makanan yang ntah kenapa mostly jualannya mandu alias dumpling. Mungkin sedang winter jadi sangat pas kalau makan mandu. Kami mencoba mandu dan bibimbap. Lalu saya beli kimbab dan grapefruit juice yang dicampur soda. Dan bodohnya udah tau dingin, masih mau lagi waktu ditanya pake es ga haha.. Es-nya cuma 2 potong, tapi awet bener sampe minum-nya abis juga masih utuh *ya iyalah*
Mampir di salah satu penjual yang sepertinya warungnya buat tempat syuting Running Man
Sebenarnya saya dan seorang teman penasaran untuk mencoba octopus mentah yang langsung diambil dari akuarium sesaat setelah kita pesan, dan langsung dipotong kecil-kecil lalu dikasi minyak wijen. Geli sihh.. tapi penasaran. Tapi akhirnya ga jadi karena mahal bener.. 1 ekor octopus dihargai 15.000 won. Kalau ga bisa ngabisin kan sayang amat buang-buang uang. Akhirnya Cuma bisa liatin turis dari China yang lagi makan, dan sok kenal tanya “hao chi ma?” yang dijawab “hen hao wan” *nyesel ga nyoba, tapi mahal siii*
Ini penampakan octopus sebelum dipotong-potong di talenan dan dipindahkan ke piring lalu disajikan
Saat lagi liat-liat, tiba-tiba ada penjual yang menawarkan octopus yang sudah dibumbui seperti bumbu kimchi. Ih enak deh.. alhasil saya beli 1 kotak kecil untuk saya bawa pulang ke Jakarta dan saya buat kimbab isi octopus & timun. Enak..

Seorang teman punya request untuk mengunjungi Mango Six cafe yang digunakan untuk syuting drama Korea The Heirs. Kurangnya informasi yang dicari, menyebabkan kami salah tujuan. Mango Six sendiri ternyata tersebar di mana-mana. Di Hongdae sendiri ada 1. Setelah salah station karena yang dicari awalnya ternyata Mango Six tempat syuting drama Gentleman Dignity, akhirnya saya menemukan titik terang *tsah*
Mango Six Café tempat syuting drama The Heirs bisa dicapai melalui station Seolleung Station exit 2. Petunjuk arah ini juga saya dapatkan dari blog orang yang sudah pernah ke sana.

Akhirnya rombongan kembali terbagi menjadi 2, 1 rombongan menuju ke Mango Six Café dan 1 rombongan menuju ke Myeongdong karena ada yang harus dibeli di sana.
Sebelum pisah di station, foto dulu sama Nickhun ssi
Sesampainya di Mango Six, saya bener-bener ga inget gimana penampakan café-nya di The Heirs =)) padahal saya nonton tuh drama haha.. Temen saya yang request yang meng-iya-kan “betul ini café-nya”.
Kami ber-3 cuma pesen 1 minuman mango aloe vera (mahal boo), dan nongkrong bentar lalu foto-foto aja haha.. saat di dalam, ada juga rombongan lain yang sibuk foto-foto di spot yang kemudian saya tahu memang muncul di drama.
Wefie di depan Mango Six Cafe
Dari Mango Six café saya request untuk mampir sebentar ke Dongdaemun, penasaran karena pengen cari kaos oleh-oleh yang ada tulisan Hangeul-nya. Dari kemarin ga liat sama sekali di Myeongdong sama Hongdae. Begitu sampai di exit 8 Dongdaemun Station, ternyata langsung ketemu stall yang jual kaos-kaos itu. Harganya 4000 won untuk kaos warna putih dan abu-abu, sementara warna lain harganya 5000 won. Untunglah sempat ke Dongdaemun walau akhirnya saya ngaret dari jam janjian yang sudah ditentukan.

Malam itu kami kembali makan di Yoogane namun yang di Hongdae. Ahh.. makan malam terakhir di Korea. Ga pengen pulang. Ternyata saya betah di Korea, walau awal-awal sempet bilang ke temen “ah kayanya ga mau balik lagi ke Korea. Ribet sama bahasanya” tapi ternyata makin lama makin cinta sama Korea.
Sungguh, saya ga pake blush on
Sambil menyempatkan diri untuk belanja-belanja *lagi* Belanjaan kali ini bener-bener produk perawatan muka semua, soalnya baju di sana selain mahal, banyakan juga untuk winter. Bisa berkuah kalo pake di Jakarta =)

Hari ke-9, saatnya kembali ke Indonesia. Jam 5 pagi kami sudah geret-geret koper ke station Metro terdekat. Kami naik Arex dari Hongik University Station ke Incheon Station. Untunglah tidak perlu transfer jadi kami tinggal naik dan tidur, lalu sampailah kami di Incheon. Koper saya beraattttt.... roda-nya pun tak mau berkompromi. Koper 4 roda saya akhirnya terpaksa saya tarik layaknya koper 2 roda. Sampai di sana saya dan 2 orang teman tidak langsung antri check in karena mau mengusahakan tax refund. 
Prosesnya terdiri dari 3 tahap. Sebelum masuk ke imigrasi, ada 2 hal yang harus dilakukan yaitu mendapatkan stamp dari bagian tax refund, kemudian ke mesin yang ada di sebelahnya untuk mengakumulasi total tax refund yang kita dapat dari kumpulan struk belanja yang kita punya. Dan tahap terakhir yaitu menuju ke mesin di dekat gate 27 setelah check in dan stamp imigrasi untuk mendapatkan cash-nya. Lumayan hasil lari-larian di bandara kemarin menghasilkan 19.500 won.
Baju udah mulai menipis, bersiap menghadapi suhu 30-an derajat Celcius lagi 
Jam 9.45 pesawat lepas landas meninggalkan bandara Incheon menuju KLIA 2 di Kuala Lumpur, di mana kami transit 3 jam sebelum melanjutkan penerbangan ke Jakarta.
Di dalam Air Asia X menuju Kuala Lumpur
Holiday is over. Tapi sampai sekarang saya belum move on. Terlalu banyak keriaan dan kegembiraan yang kami ciptakan dan rasakan di sana. Dinginnya winter Korea tidak menyurutkan semangat kami untuk jalan-jalan terus di sana, bahkan ada satu malam yang dingin banget sampe muka kaku tapi saya masih keliaran di Hongdae sampai jam 12 malem. Begitu kedinginan, tinggal masuk ke toko aja, liat-liat, lalu keluar lagi hahahaa.. 10 hari pun tidak cukup rasanya untuk menjelajah Korea Selatan. Mungkin harus ikut summer camp selama 5 minggu di sana atau ambil scholarship S2 selama 2 tahun baru puas haha...

Quote yang bilang bahwa yang penting bukan ke mana kita bepergian, tapi siapa yang jadi partner selama bepergian itu benar adanya. Karena teman perjalanan yang seru-seru ini, ga pernah ada abisnya kami ngebahas perjalanan selama 10 hari kami di Korea. I’m gonna miss all the laughter and fun during this trip =)) So girls, where’s our next destination??

Monday, March 2, 2015

Korea Selatan Winter Trip 2015 – part 5 (Myeongdong, Hongdae, Lotte Mart)



Hari ke-7 di Seoul, harinya shopping. Sengaja shoppingnya di hari-hari menjelang pulang biar ga keabisan uang di hari-hari awal haha..

Pagi-nya saya dan seorang teman berangkat dulu karena mau ke kantor pos di Myeongdong untuk kirim postcard yang kemarin saya beli di N Seoul Tower. Sesampainya di kantor post saya bingung harus ke loket yang mana. Sambil celingak celinguk, eh ada mesin untuk kirim surat. Lalu saya coba dan voila, postcard saya langsung diproses untuk dikirim hanya dengan biaya 580 won. Dan setelah 3 minggu, akhirnya kartu pos sampai juga di Jakarta dengan keadaan masih bagus dan mulus seperti saat saya kirim
Bergaya di depan mesin buat kirim surat - norak ya :p
Selesai dari kantor pos, saya bergabung kembali dengan 4 orang teman yang lain. Kami menuju ke M-Plaza di Myeongdong untuk berfoto menggunakan hanbok – gratis :D kemudian membeli tiket Cookin’ Nanta untuk show jam 2 siang. 
Cuma dikasi 10 menit buat 6 orang foto-foto

Tiket Cookin' Nanta ternyata 50.000 won *mahal*, tapi bagus show-nya. Dan ada sesi foto bersama crew-nya. Kami ada di antrian pertama untuk foto haha.. 
Yellow Team Cookin' Nanta with us :)
Sehabis menonton, kami lihat-lihat Gereja Katedral yang ada di Myeongdong – kebetulan sedang ada misa sore itu, tentu dalam bahasa Korea.
Myeondong Cathedral
Akhirnya, saatnya shopping. Kami pun keluar masuk toko mulai dari Daiso, toko sepatu ABC Mart dan toko produk perawatan muka yang tersebar di Myeongdong.
Lucunya lagi saya ketemu dengan seorang teman orang Malaysia di salah satu toko kosmetik. Korea kan gede ya, random abis bisa ketemu di situ haha.. 

Malam itu kami mencoba buddae jjigae alias army stew, seketemunya aja di Myeongdong, dan rasanya juga enak. Katanya dinamai army stew karena para tentara suka memasukkan semua bahan makanan ke dalam panci supaya gampang makannya. Kalau army stew ala Kim Jong Kook-nya Running Man, ga pake mie instant supaya sehat haha..
Suasana malam hari di Myeongdong
Loving my New Balance Shoes. Looks nice, right? :p
Pulangnya semua sibuk menenteng berbagai kantong-kantong belanjaan ;p Kalap nih yee.. Sayapun demikian -_-“ kuteks faceshop yang cuma 1000 won itu racun banget. Bandingkan dengan harganya di sini yang 59.000 rupiah.
Barang belanjaan kami. Sepatu yang difoto juga termasuk belanjaan yang langsung dipake hahaha
Setelah seharian di Myeongdong, besoknya sebenarnya kami mau ke Gwangjang market, tapi karena keburu keliaran di daerah Hongdae akhirnya kami reschedule lagi jadwalnya. Hari ini cukup di Hongdae area dan Lotte Mart di Seoul Station saja. Hongdae ini sebenarnya cukup lengkap, cuma mungkin Myeongdong lebih terkenal aja untuk belanja dibanding Hongdae *analisa sok tau*
Abiko Curry di Hongdae
Penampakan pork curry-nya. I love it!
Lalu seorang teman yang doyan Hello Kitty request ke Cafe Hello Kitty di Hongdae. Waduh, saya mabok di dalem. Pinky abis interior dan warna di dalem-nya. Dari Hello Kitty Cafe kami langsung ke Seoul Station untuk belanja di Lotte Mart yang ada di sebelah Seoul Station. Ada Lotte Outlet juga di sana. Tapi karena keterbatasan waktu, kami cuma liat-liat bentar di outlet dan cuma punya waktu kurang lebih 30 menit untuk liat-liat di dalam Lotte Mart. Cukup kah waktunya? Ga banget! Apalagi saat itu Lotte Mart-nya lagi rame banget, jadi susah juga untuk bergerak cepat. Tapi ada untungnya juga karena semakin lama di dalam, belanjaan saya pasti akan bertambah. Tapi kan pengen puas-puasin liat-liat barang yang dijual di Lotte Mart sana ;p 

Oh iya, belanja di sana tidak otomatis dapat kantong plastik. Kantong plastik dijual 100 won, sementara kantong kertas dijual 1000 won. Troly-nya juga baru bisa dipakai kalau kita masukkan koin 100 won ke dalamnya, dan nanti saat kita kembalikan troly-nya ke tempatnya, koin 100 won-nya bisa kita ambil lagi. Untunglah saya bawa tote bag sehingga belanjaan saya bisa ditata masuk ke tote bag itu. 3 orang kawan sampai harus menata barang-barang belanjaannya ke dalam kardus dan mem-packing layaknya orang mo mudik lebaran. Disediakan berbagai ukuran kardus bekas, lakban dan pita untuk mengikat kardus. Sebagai souvenir, saya ambil saja pita bertuliskan lotte mart untuk dibawa pulang *ga penting banget* 

Malamnya kami kembali makan di Sae Ma Eul Sikdang di Hongdae. Duh, kami jadi khawatir karena standard makanan Korea kami meningkat, dan di Jakarta belum ada yang seenak ini. Kalo kangen kan jauh dan mahal untuk balik lagi haha...
Sebelum makan, wefie dulu di Hongdae