Sebuah
mention dari teman memberi tahu bahwa saya terpilih untuk ikut bersama Pandji
dalam Mesakke Bangsaku World Tour (MBWT). Saya yang saat pengumuman pemenang tidak
ada di tempat langsung gemeteran saking kagetnya dan akhirnya
senyum-senyum sendiri
saking bahagianya. Saya pun berkhayal, kira-kira dapet negara mana yah. Selain Singapore,
9 tujuan lain di MBWT belum pernah saya kunjungi. Kalau disuruh milih pun ga bisa nentuin pilihan
=)) Dan ketika
tahu kalo saya kebagian Brisbane, Australia, lagi-lagi saya senyum-senyum sendiri ;)
Semua
persiapan dilakukan, mulai dari persiapan dokumen-dokumen untuk visa (Thank you
Mbak Vira dari Manajemen-nya Pandji yang udah bantu ngurusin), sampai persiapan
untuk menghadapi suhu udara dingin di Australia yang lagi winter. Syukurlah
semuanya berjalan lancar sampai hari keberangkatan.
21 Agustus 2014
Saya ketemu
sama Gilang Bhaskara di terminal 2 Bandara Soekarno Hatta untuk terbang menuju
Brisbane. Kami menyusul Pandji dan team MBWT yang udah ada di sana karena
seminggu sebelumnya harus menuntaskan MBWT di Melbourne dan Adelaide.
Wah, pesawat
ke Bali ternyata menggunakan merupakan pesawat Airbus A330-300, keren *norak*. Kami transit
di Denpasar sekitar 3 jam, dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Brisbane yang
menempuh waktu sekitar 5.5 jam. Tidak lama setelah tinggal landas, kami
dibagikan cemilan dan pilihan minuman. Saya pun menikmat suguhan tersebut sambil
menonton film mandarin “As Light Goes Out” yang dibintangi Nicholas Tse. Saya
memang bukan orang yang mudah tidur dalam perjalanan. Makanya in flight
entertainment yang ada membantu banget untuk mengisi waktu dalam perjalanan
panjang menuju Brisbane. Tapi akhirnya saya coba untuk merem juga, supaya waktu
sampai di Brisbane muka ga lusuh dan oke waktu difoto *narsis menggelora*
22 Agustus 2014
Sarapan di pesawat sambil "ngintip" sunrise |
Sekitar
jam 7.30 waktu Brisbane kami mendarat di airport, tentu dengan mengenakan
hoodie MBWT kebanggaan. Saat menuju imigrasi tiba-tiba pak Aryo yang ternyata
General Manager Garuda di Queensland menghampiri kami dan memberikan express
card supaya bisa masuk ke jalur cepat imigrasi dan tidak perlu mengantri lama.
Setelah melewati berbagai pemeriksaan, saya mengarah keluar, dan begitu pintu terbuka, tiba-tiba Pandji teriak “SANTI!!” sambil melambaikan tangan. Sebuah sambutan yang sangat hangat sampe-sampe dinginnya Brisbane ga berasa deh. Dalam seketika hilang semua kekhawatiran bahwa saya bakal mati gaya selama di Brisbane. Saya pun berkenalan dengan team MBWT yang lain, Ben, Danis, Pio dan ketemu lagi dengan pak Manager, Zaindra. Oke, mari memulai hari-hari penuh tawa dari sekarang =))
MBWT Brisbane: Kiri: Pandji - Zaindra - Danis - Pio Kanan: Santi - Gilang - Ben Pic Credit: Pandji |
Foto bersama di Kantor Perwakilan Garuda Indonesia di Queensland Pic Credit: Pio |
Oh iya, selama perjalanan ada beberapa orang mahasiswa Indonesia yang secara bergantian menemani dan jadi tour guide, Thomas, Maria, Bella, Seno, Ranti, Eca, thanks a bunch! Tujuan pertama: Yatala Pies yang tersohor seantero Brisbane dan ga buka cabang di mana-mana. Yummy :)
Dalam keadaan perut kenyang, kami meluncur ke Gold Coast untuk main-main di Movie World Warner Bros. OK. Sebelum main, saya ngaku dulu klo saya cemen untuk urusan main-main di theme park macam ini. Jadiii... saya foto-foto dan nungguin tas aja ya hihi.. Sayangnya cuaca sedang agak tidak bersahabat karena hujan sejak saya mendarat di Brisbane. Jadi kami main-main di Movie World sambil hujan-hujanan dan sesekali berteduh karena hujan makin deras.
Foto bersama di bawah tenda di Movie World Pic Credit: Pandji |
Foto aja, ga berani main =D |
Disambut 2 ekor kanguru yang lagi jalan-jalan sore di padang rumput depan rumah |
Yang ga
kalah seru, Pandji ngelakuin tantangan ALS Ice Bucket Challenge di Brisbane
yang dinginnya sekitar 14 derajat Celcius. Ga usah dikasi ice cube aja airnya
udah dingin bbbbrrrrr...
It's dinner time. Kami makan malam di restoran Korea bernama Funny Funny. Asikk!
I love Korean food =D Dalam perjalanan menuju restoran inilah saya ketawa sampe
sakit perut dan keluar air mata. Mendadak Pandji jadi penyiar radio bernama
Glenn FM yang menerima telepon dari para pendengar-nya yang ga lain ga bukan ya
team MBWT yang lain. Yang telpon nih gokil-gokil, dan ada aja
celetukan-celetukannya yang bikin ngakak. Lagu yang boleh di-request cuma
lagu-lagu Glenn Fredly dan ga boleh lagu yang baru karena CDnya belum dibeli
=)) padahal sih pasti karena penyiarnya belum familiar nih sama lagunya ;p soalnya request lagu-lagu itu dinyanyiin langsung sama Pandji
dengan berbekal browsing liriknya di Google.
23 Agustus 2014
Hari
ini show MBWT Brisbane diadakan di Princess Theather pukul 18.00 waktu
setempat. Pagi hari-nya kami ke South Bank untuk brunch di Olé Spanish Restaurant dan naik City Cat menyebrangi Brisbane River menuju ke Queen Street Mall.
Hari ini masih hujan T_T tapi untunglah hujannya gerimis-gerimis aja jadi masih
bisa diterobos tanpa payung. Di Queen Street Mall saya sempat masuk ke beberapa toko souvenir yang ada di sana untuk
beli oleh-oleh khas Australia.
Pandji dan teman baru-nya |
Di depan Treasury Casino |
Direction Board di Queen Street Mall |
Sebelum menuju venue, kami semua makan dulu di Little Singapore, sebuah restoran asia yang porsinya bikin shock dan menginspirasi Pandji untuk bikin video di Vine yang judulnya “Perempuan Kecil dan Porsi Kuli”. Ranti, mahasiswa Indonesia yang hari itu menemani kami pun jadi korban karena wajahnya terpampang di video dengan porsi nasi goreng yang segunung.
Sekitar jam 3 kami sampai di venue yang keren abis! Team MBWT pun sibuk
dengan tugas-nya masing-masing. Sebuah pengalaman yang berbeda banget buat saya
karena biasanya saya datang ke sebuah stand up comedy show hanya sebagai
penonton. Tapi kali ini saya bisa melihat proses persiapannya dari awal,
bagaimana panggungnya di-set, backdrop dipasang, proses sound check dilakukan “check check satu dua tiga..”
Tepat pukul 17.00 waktu setempat penonton diperbolehkan masuk ke venue,
dan tepat pukul 18.00 waktu setempat acara pun dimulai. Ini yang saya suka dari
seorang Pandji. Show-nya selalu dimulai tepat waktu dengan alasan menghargai
yang sudah datang tepat waktu. Jadi ga ada tuh istilah jam karet di show-show
nya Pandji.
Setelah sambutan dari Pak Aryo selaku General Manager Garuda Indonesia
di Queensland, naiklah Gilang ke stage untuk membuka MBWT Brisbane. Bit “Belum
5 menit”-nya berhasil memancing tawa para penonton. Dan kalo dipikir-pikir
bener juga sih, masa kalo belum 5 menit walaupun makanan jatuhnya ke got yang
kotor dan penuh sampah tetap mo dimakan juga ;p
Tiba waktunya Pandji naik ke panggung. Dengan diiringi lagu-nya Gleen
Fredly, Pandji membuka dengan pernyataan bahwa kerukunan antar umat beragama
itu ada berkat pengalaman pribadinya saat bertemu dengan umat Kristiani di
Gereja-nya Glenn Fredly.
Saya yang menonton Mesakke Bangsaku Jakarta di bulan Desember 2013 dibuat terkaget-kaget dengan bit-bit baru yang bermunculan. Salah satunya yang mengena banget adalah bit "Cebok di Australia". Bocoran dari Pio sang photographer MBWT bahwa bit ini adalah bit spontan yang dibawakan pertama kali di Melbourne. Emang sesuai banget dengan keadaan di sana hahaha..
Bit penutupnya, “Wo yao chi chao fan” merupakan bit yang
menginspirasi judul tulisan saya yang membawa saya ke Brisbane. Tentu bit ini
sangat berkesan buat saya dan walau saya masih ingat betul urutan-urutan bit tersebut,
tapi tetap aja saya masih tertawa dibuatnya.
Saya yakin banget penonton yang duduk di sana malam itu pasti kangen banget sama
Indonesia. Penutup yang dibawakan Pandji sukses bikin saya mewek. Penutup yang
menurut saya menjadi inti dari MBWT, yaitu ajakan dari Pandji kepada semua
yang hadir di sana sana untuk kembali dan membangun Indonesia menggunakan ilmu yang sudah
didapat selama hidup dan bersekolah atau bekerja di sana. Sementara saya yang di Indonesia malah pengen ke luar dari
Indonesia saking eneg-nya sama transportasi umum di sini *maluuuu*
After party diadakan di sebuah chinese food restaurant bernama Cyber
2002 City yang ada di daerah Chinatown. Yang namanya party ga selalu harus dirayakan
dengan minum beer atau wine, cukup dengan tap wotcah alias tap water aja =))
Gilang yang dipilih untuk jadi opener di Brisbane tuh dijuluki sebagai
comic cerdas. Saya inget banget becandaannya setelah selesai makan malam di
Chinatown sepulang dari show “Wah.. gw ditabok tuh orang tadi, bisa-bisa balik
jadi fetus lagi deh saking gedenya tuh orang” Fetus?? Bahasa Latin yang artinya
janin. Pemilihan kata yang menunjukkan tingkat kecerdasan Gilang memang ga
diragukan lagi =))
24 Agustus 2014
Ps:
Koh Danis lagi nungguin pembeli =D |
Foto atas: penonton yang duduk di balkon Foto bawah: para penonton di lantai bawah - bagus yah venue-nya |
Gilang sedang beraksi |
Saya yang menonton Mesakke Bangsaku Jakarta di bulan Desember 2013 dibuat terkaget-kaget dengan bit-bit baru yang bermunculan. Salah satunya yang mengena banget adalah bit "Cebok di Australia". Bocoran dari Pio sang photographer MBWT bahwa bit ini adalah bit spontan yang dibawakan pertama kali di Melbourne. Emang sesuai banget dengan keadaan di sana hahaha..
Pandji on stage |
Foto atas: Wo yao chi chao fan ala Bruce Lee Foto bawah: Terima kasih :) |
Antrian foto dan selfie bersama PPIA Queensland |
Rombongan gangster memasuki casino |
Selesai makan kami masih melanjutkan jalan-jalan ke Story Bridge yang
indah banget di malam hari karena warna-warni lampu yang menghiasinya. Dan
katanya lagi, ada wisata yang menawarkan pengalaman berjalan di bagian atas
jembatan. Kayanya harus balik ke Brisbane nih buat nyobain =D
24 Agustus 2014
Pukul 7.30 pagi kami menuju airport ditemani sinar matahari yang bersinar
cukup terik. Aduh, ke mana aja kamu matahari, kenapa baru hari ini menampakkan
diri T_T
Terima kasih buat @Pandji dan @IndonesiaGaruda untuk kesempatan yang
langka ini. Ga pernah kebayang saya bisa jadi bagian dari sejarah orang
Indonesia pertama yang melakukan tour keliling dunia. Dua kata yang tepat untuk
menggambarkan perjalanan singkat saya kali ini: priceless dan unforgettable.
Terima kasih buat teman-teman PPIA di Brisbane yang tanpa lelah
menemani kami dari pagi sampai pagi lagi :D
Dan akhirnya, buat Pandji dan team MBWT, thank you for everything dan selamat
melanjutkan Mesakke Bangsaku World Tour. FAIGKKK!!
Kalo nanti DVD Dokumentasi MBWT rilis, jangan
lupa beli ya. Ada kisah kenapa Pandji mendadak jadi pendiam banget waktu
transit di Denpasar sepulang dari Brisbane ;p *promosi abis-abisan*
Bonus foto - Sunset saat take off dari Denpasar menuju Jakarta =)
Bonus foto - Sunset saat take off dari Denpasar menuju Jakarta =)
Take off ditemani matahari sore |
Gunung apa ya ini? |