Seoraksan,
we’re coming! Berbekal tiket yang sudah kami beli 1 hari sebelumnya, kami
menaiki bus menuju Sokcho. Bus antar
kota Seoul-Sokcho ini bagus, bersih, nyaman dan on time sekali. Di perjalanan kami semua tertidur, maklum lah, turis ogah rugi
jadi selalu pulang malam akibatnya kurang tidur hahaha. Sampai saat saya terbangun dan melihat ke luar,
salju masih terhampar banyak di luar sana. Ntah berapa derajat suhu di luar
saat itu karena kaca bus berembun sangat tebal sampai harus saya lap pakai
tangan dulu baru bisa melihat ke luar.
|
Bus ke Sokcho yang nyaman dan lega |
Bus sempat berhenti sebentar di
rest area, dan suhu nya saat itu kalau tidak salah -4 derajat Celcius. Kami semua sudah pakai
baju terhangat kami karena khawatir di gunung bakal lebih dingin daripada di Seoul.
Sesampainya di terminal Sokcho, kami langsung naik bus umum menuju
Seoraksan. Tourist Information Center yang ada lagi tutup, mungkin
mbak-nya lagi makan siang :p Jadi tanpa tanya-tanya kami dengan pede-nya
langsung naik bus no. 7 yang kami temui tanpa bertanya dulu ke pak Driver benar
ga menuju ke Seoraksan. Sampai saya sadar salah arah karena melihat papan
petunjuk arah Seoraksan panahnya menunjuk ke arah yang berlawanan dengan laju
bus *tepok jidat* Kami langsung buru-buru turun dan menyebrang jalan untuk naik
bus yang benar. Ternyata kami sudah cukup jauh salah arah-nya, sampai-sampai
bus yang kami naiki tadi sudah muter balik dan pak Driver-nya senyum-senyum
liat kami yang tadi salah naik bus, turun, dan sekarang naik lagi bus yang sama
tapi sudah ke arah yang benar. Oh iya bus-nya hanya bisa bayar pakai Cash Bee
atau cash 1.200 won. T Money ga laku di Sokcho :p Perhentian terakhir dari bus
ini adalah pintu masuk menuju ke Seoraksan.
|
Perjalanan menuju Seoraksan - salju masih lumayan tebal juga |
|
Semakin dekat, saya semakin excited dan salju semakin banyak :D |
Sampai di Seoraksan kami langsung bergerak
cepat karena jam 16.30 kami sudah harus naik bus lagi kembali ke Seoul. Tiket
masuk Seoraksan 3000 won, dan tiket cable car-nya 9000 won.
Kami dapat giliran naik cable car jam 15.15.
Untunglah masih bisa naik cable car. Sambil menunggu waktu naik cable
car, kami keliling-keliling, foto-foto, main-main salju, sambil cuma bisa
“wow.. keren..”, “waaaa….” *nganga*, “gila ini bagus banget”.
Pemandangan Seoraksan saat winter sangat indah. Pohon
hanya tersisa ranting-rantingnya saja, tapi salju yang masih bertebaran di
mana-mana membuat pemandangan menjadi sangat indah. Sungai juga cuma ada airnya
dikit, sisanya jadi es.
Berjalan
juga harus extra hati-hati kalau tidak mau kepleset :p
|
Dengan berbekal daypack pinjaman yang nyaman, badan saya bebas pegal-pegal selama di Korea :D |
|
Benar-benar ternganga lihat pemandangan ini |
|
Seoraksan, sarangheyo |
Sekitar
jam 15 kami ke boarding area-nya cable car untuk mengantri naik. Ternyata
orang-orang udah pada rame ngantri, jadi ga kebagian berdiri di pinggir deh..
sepanjang jalan liatin kepala orang doank haha.. Sayanggg waktunya terlalu
mepet. Kami ga sempet tracking sama sekali. Padahal pasti di atas salju masi
tebel deh. Ga lama kemudian kami langsung antri untuk turun lagi naik cable
car. Untung lah pas turun kami antri paling depan, jadi begitu masuk cable car
langsung cari posisi di pinggir supaya bisa menikmati indahnya pegunungan
ditutupi salju. Asli kece abis!
Ternyata
macet-nya Jakarta membuntuti kami sampai ke Korea >,< Seoul – Sokcho di
pagi hari yang hanya sekitar 2,5 jam. Ehh Sokcho – Seoul jadi 4 jam. Ntah ada
apa tapi macet-nya ga kira-kira. Untung punya bekal onigiri yang saya beli di
7-11 tadi pagi *ngunyah onigiri*
Kami
sampai di Seoul sudah sekitar jam 20.30 malam. Dan akhirnya mutusin makan malem
di daerah deket kos-an aja. Sesuai rekomendasi teman, kami makan di sae ma eul
sikdang. Makanannya bakar-bakaran gitu. Enyakk bangets.. 6 orang cewe makan 7
porsi daging + 2 jenis sop-sop-an (emang kami makannya banyak sih).
|
Cheers!! |
Besok-nya,
hari Senin kami ke Everland. Sengaja milih hari Senin karena kalau weekend
takut terlalu ramai.
Saya salah
kostum hari itu. Niatnya mau gaya pakai coat, ternyata coatnya tidak hangat
sama sekali. Sengsara bener salah kostum saat winter. Sampe kepikir mo
beli jaket lagi tapi sayang amat uangnya *pelit* untung ga sampe sakit karena
kedinginan seharian haha. Mungkin dopping ginseng tiap hari yang bikin saya
bisa survive di dinginnya Korea selama 10 hari.
Untuk
ke Everland, bisa dicapai dengan naik Metro dan turun di Jeondae. Everland
Station (Ever Line), dari exit 3-nya nanti akan ada shuttle bus gratis ke
Everland. Berbekal passport, kami dapat tiket masuk seharga 37.000 won karena
memang ada diskon untuk foreigner.
|
Suasana di dalam Metro |
Everland ini theme park, dan beberapa
orang teman sudah tahu saya ga pernah niat sama theme park. Bukannya kenapa sih, saya ga
berani main yang memacu adrenalin. Dan tiket masuk theme park cukup mahal. Rugi
bukan sudah bayar mahal-mahal tapi cuma foto-foto doank? Tapi untungnya Everland ini berbeda, karena di dalamnya
ada Taman Safari dan Taman Lampu seperti di Garden of Morning Calm. Sayangnya
kami tidak keluar dari pagi, jadi waktu untuk mengeksplor Everland juga tidak
banyak. Kami cuma sempat nonton konser hologram-nya Big Bang *oke,
sekarang saya sudah hafal siapa saja personil Big Bang*, nonton pertunjukan
hewan, naik bus keliling taman safari, masuk ke wahana 3D nonton Rio dan
foto-foto di Taman Lampu. Wahana
snow tubing yang ada di dalam Everland juga tidak sempat kami jajal karena
keburu tutup saat kami akan mengantri. Teman saya mau naik rollercoaster
yang lintasannya terbuat dari kayu, tapi sayang wahana ini tutup selama winter.
Mau naik rollercoaster yang biasa ternyata antri-nya panjang juga.
Kekenyangan makan, kami pun tidur dengan nyenyak untuk bangun pagi lagi karena besok adalah highlight dari kunjungan ke Seoul :p
No comments:
Post a Comment