Stand up comedy yang keempat gw tonton hari Sabtu tanggal 18 Februari 2012, sebuah pertunjukan stand up comedy yang dipadu dengan teater, berjudul KOPER digelar di Graha Bakti Budaya, TIM (lagi-lagi nonton sama Reni). Ada 8 comic yang tampil, Sammy (@notaslimboy), Ernest (@ernestprakasa), Boris (@borisbokir), Miund (@miund), Ryan (@adhriandy), Soleh (@solehsolihun), Diyah (@diyahdiyah) dan Akbar (@akbar__). Kalo biasanya stand up comedy itu cuma panggung dan mic, kali ini panggungnya dilengkapi dengan dekorasi latar dan sedikit adegan teatrikal (terutama Soleh yang sangat menghayati bermain teater).
Latar pertama adalah Stapsiun Kota, di mana Sammy seorang suami yang berantem mulu sama istrinya mo buang koper berisi barang yang menurutnya bawa sial. Sambil terus ngedumel tentang koper dan isinya yang bawa sial, Sammy juga tentang hubungannya dan istrinya yang ribut melulu karena berbagai hal. Sammy yang agak chubby bilang kalo istrinya uda suruh dia diet dengan metode food combining, tapi kok malah naik ya berat badannya?? Karena menurutnya, yang namanya food combining itu kan menggabungkan berbagai jenis makanan, jadi dia makan sate kambing, nasi padang, dst2, dan alhasil berat badannya naik *ya iya lah!!* ada lagi yang bikin dia galau, kenapa orang klo abis berdoa trus update di Twitter, emang Tuhan punya twitter?? Trus dia ngebayangin, kalo Yesus punya twitter, follower-nya cuma 12, akhirnya Sammy pun meninggalkan kopernya begitu aja di Stapsiun.
Koper itu terus ditemuin sama Ernest yang berperan jadi penjaga toilet di Stapsiun. Ernest terlihat sangat menghayati perannya sebagai penjaga toilet, hal ini keliatan dari aktingnya waktu ngepel-ngepel lantai, bagus banget! Sepertinya sangat berpengalaman. Ernest yang bingung dari mana orang-orang tau kalo dia itu keturunan Cina memulai bitnya dengan bilang panitia rasis karena comic lain dikasi peran yang bagus-bagus, dia doank yang didandanin jadi penjaga toilet. Dan sebagai lulusan Binus, gw cukup bangga karena kampus gw ternyata terkenal di kalangan orang China :p Kata Ernest: “gw ga percaya pepatah yang bilang tuntutlah ilmu ke negeri Cina. Buktinya cina-cina aja kuliahnya di Binus, Atmajaya, Untar”. Ernest galau mau diapain koper yang dia temuin, tapi karena dia takut karma, jadi si koper ditinggalin di depan kantor kepala Stapsiun.
Boris, seorang comic Batak yang berperan jadi pencopet (lengkap dengan handuk – ini pencopet apa supir angkot ya) nemuin koper (koper itu singkatan dari Kotak Persegi) di Stapsiun dan berkhayal, kalo isinya uang dia bakal bikin bisnis bioskop, ngalahin XXI ato blitz, dengan menu buat snack-nya tuak dan babi panggang. Atau dia akan bikin maskapai penerbangan bernama “BATAKVIA AIR” yang pilotnya bebas buka kaca dan ngerokok (katanya mending rokok daripada shabu), doyan ngetem di udara dan hobi mindah-mindahin penumpang ke pesawat lain yang kebetulan menuju ke arah yang sama *kopaja banget sih nih pesawatnya* Boris terus mengamankan koper itu di taman untuk dia ambil lagi ntar karena klo diambil sekarang takut ketauan katanya (latar panggung pun berubah dari stapsiun kota, jadi taman)
Tapi ternyata kopernya ditemuin sama Miund, ABG yang lagi nunggu pacarnya di taman. Miund tampil maksimal dengan dandanan abg abis, rok pendek banget, stocking jala warna pink *untung bukan legging macan tutul, yg ada jadi nci2 glodok ntar* Miund dan pacarnya sama-sama kuliah, tp Miund kuliah S3, pacarnya kuliah S1. Keliatan banget yah njomplang dari segi jaman :p Miund kenalnya sama The Beatles, sementara pacarnya nanya balik, The Beatles itu siapa sih?? tapi yg cukup dodol adalah saat Miund telpon-telponan sama pacarnya dengan suara dan gaya yang alay banget.. semacemnya “camu di mana cayank… cayank cayank..” =)) karena ngambek Miund yang tadinya janjian sama pacarnya di dekat koper di taman, akhirnya pergi gitu aja.
Lanjutan ceritanya ada di KOPER part 2
No comments:
Post a Comment