Dimulai dari
Ehwa Womans University, sebuah kampus keren yang letaknya hanya 2 station dari
Hongik University Station. Rasanya berada di benua lain begitu menginjakkan kaki di
lingkungan kampus ini. Bangunan-bangunannya seperti di Eropa *padahal belum
pernah ke Eropa juga*. Saya nge-redeem gratisan di
Starbucks Ehwa Womans University (saat beli tumbler, saya dapat kupon yang bisa
di claim di Starbucks mana saja di Korea untuk segelas minuman dan boleh ukuran
venti pula), udah suhu di luar -2 derajat, tapi tetep order-nya red bean green
tea frappucino :D
Seminggu terakhir di Seoul kayanya udara makin dingin. Pagi itu di
Ehwa, tangan udah mati rasa. Mau pake sarung tangan, tapi susah klo mo foto
pake touch screen (kamera DSLR udah teronggok
di dasar koper dari beberapa hari lalu haha). Sarung
tangannya katanya sih yang buat untuk touch screen, tapi katanya… nyatanya…
kadang bisa kadang ga =)) jadi mending buka sarung tangan dulu deh.
Di sekitaran kampus ada banyak toko-toko dan saya sempat masuk ke
Art Box, sebuah toko barang lucu-lucu yang kalau di Mall Taman Anggrek Jakarta,
harga barangnya ga masuk akal banget, sementara di sini, harganya oke banget,
dan saya belanja untuk acara tuker kado sama temen-temen di Jakarta.
Dari Ehwa kami menuju ke Gwangjang market, yang katanya ada
food alley-nya. Kami ke sana naik metro, turun di Jongno
5-ga Station (line 1) exit 8. Pasarnya
sendiri mungkin perpaduan Asemka, Glodok dan Pasar Baru. Dan begitu sampai di pasar, bagian tengahnya berjejer pedagang makanan yang ntah kenapa mostly jualannya
mandu alias dumpling. Mungkin sedang winter jadi sangat pas kalau makan mandu.
Kami mencoba mandu dan bibimbap. Lalu saya beli kimbab dan grapefruit juice yang dicampur soda. Dan
bodohnya udah tau dingin, masih mau lagi waktu ditanya pake es ga haha..
Es-nya cuma 2 potong, tapi awet bener sampe
minum-nya abis juga masih utuh *ya iyalah*
Mampir di salah satu penjual yang sepertinya warungnya buat tempat syuting Running Man |
Ini penampakan octopus sebelum dipotong-potong di talenan dan dipindahkan ke piring lalu disajikan |
Seorang teman punya request untuk mengunjungi
Mango Six cafe yang digunakan untuk syuting drama Korea The Heirs. Kurangnya informasi yang dicari, menyebabkan kami salah tujuan.
Mango Six sendiri ternyata tersebar di mana-mana. Di Hongdae sendiri ada 1.
Setelah salah station karena yang dicari awalnya ternyata Mango Six tempat
syuting drama Gentleman Dignity, akhirnya saya menemukan titik terang *tsah*
Mango Six Café tempat syuting drama The Heirs bisa dicapai melalui
station Seolleung Station exit 2. Petunjuk arah ini juga saya dapatkan dari
blog orang yang sudah pernah ke sana.
Akhirnya rombongan kembali terbagi menjadi 2, 1 rombongan menuju ke
Mango Six Café dan 1 rombongan menuju ke Myeongdong karena ada yang harus
dibeli di sana.
Sebelum pisah di station, foto dulu sama Nickhun ssi |
Kami ber-3 cuma pesen 1 minuman mango aloe vera (mahal boo), dan
nongkrong bentar lalu foto-foto aja haha.. saat di dalam, ada juga rombongan
lain yang sibuk foto-foto di spot yang kemudian saya tahu memang muncul di
drama.
Wefie di depan Mango Six Cafe |
Malam itu kami kembali makan di Yoogane namun yang
di Hongdae. Ahh.. makan malam terakhir di Korea. Ga pengen pulang. Ternyata saya betah di Korea,
walau awal-awal sempet bilang ke temen “ah kayanya ga mau balik lagi ke Korea.
Ribet sama bahasanya” tapi ternyata makin lama makin cinta sama Korea.
Sungguh, saya ga pake blush on |
Hari ke-9, saatnya kembali ke Indonesia. Jam 5
pagi kami sudah geret-geret koper ke station Metro terdekat. Kami naik Arex
dari Hongik University Station ke Incheon Station. Untunglah tidak perlu
transfer jadi kami tinggal naik dan tidur, lalu sampailah kami di Incheon.
Koper saya beraattttt.... roda-nya pun tak mau berkompromi. Koper 4 roda saya
akhirnya terpaksa saya tarik layaknya koper 2 roda. Sampai di sana saya dan 2
orang teman tidak langsung antri check in karena mau mengusahakan tax refund.
Prosesnya terdiri dari 3 tahap. Sebelum masuk ke imigrasi, ada 2 hal yang harus
dilakukan yaitu mendapatkan stamp dari bagian tax refund, kemudian ke mesin
yang ada di sebelahnya untuk mengakumulasi total tax refund yang kita dapat
dari kumpulan struk belanja yang kita punya. Dan tahap terakhir yaitu menuju ke
mesin di dekat gate 27 setelah check in dan stamp imigrasi untuk mendapatkan
cash-nya. Lumayan hasil lari-larian di bandara kemarin menghasilkan 19.500 won.
Baju udah mulai menipis, bersiap menghadapi suhu 30-an derajat Celcius lagi |
Holiday is over. Tapi sampai sekarang saya belum
move on. Terlalu banyak keriaan dan kegembiraan yang kami ciptakan dan rasakan
di sana. Dinginnya winter Korea tidak menyurutkan semangat kami untuk
jalan-jalan terus di sana, bahkan ada satu malam yang dingin banget sampe muka kaku tapi saya masih keliaran di Hongdae sampai jam 12 malem. Begitu kedinginan, tinggal masuk ke toko aja,
liat-liat, lalu keluar lagi hahahaa.. 10 hari pun tidak cukup rasanya untuk
menjelajah Korea Selatan. Mungkin harus ikut summer camp selama 5 minggu di
sana atau ambil scholarship S2 selama 2 tahun baru puas haha...
Quote yang bilang bahwa yang penting bukan ke mana kita bepergian, tapi siapa yang jadi partner selama bepergian itu benar adanya. Karena teman perjalanan yang seru-seru ini, ga pernah ada abisnya kami ngebahas perjalanan selama 10 hari kami di Korea. I’m gonna miss all the laughter and fun during this trip =)) So girls, where’s our next destination??