Sunday, December 25, 2016

Bertualang di Negeri Tirai Bambu (part 5)



Hujan Sepanjang Hari di Shanghai
Hotel yang saya huni selama di Shanghai ini memang fully recommended. Selain strategis dari sisi lokasi, juga karena mudah mencari sarapan di sekitar hotel. Selain itu sepanjang perjalanan pulang pun ada 2 toko convenience store yang pasti kami masuki setiap malam sebelum pulang ke hotel buat beli stok air mineral. Berbeda sekali, saat kami di Beijing, sulit sekali menemukan convenience store di sekitar hotel. Adanya warung-warung kecil yang kalau malam sudah tutup karena kami selalu pulang larut malam hehehe. Untunglah hostel di Beijing jual air mineral. Ya sudah lah beli di hostel saja.

Nah, ngomong-ngomong sarapan. Hari ke-2 di Shanghai dimulai dengan sarapan super kenyang di sebuah kedai makanan di pojokan jalan. Pesen makannya bingung. Menu yang terpajang di meja kasir, semuanya huruf mandarin. Untung masih bisa minta menu berbahasa Inggris. Saya yang doyan banget sama nasi pun menjatuhkan pilihan pada nasi telor tomat. Sementara teman saya beli mie kuah babi. Ternyata mie kuah babi ini menu favourite di kedai ini. Punya saya, cuma nasi putih dikasi topping telor yang diorak arik bersama tomat, dan disuguhkan bersama semangkuk kuah bening. Sementara punya teman saya, bakmi dengan kuah encer berwarna coklat dilengkapi dengan potongan daging babi yang masih melekat di tulang. Liat dagingnya aja, saya kenyang. Emang dasar ga doyan daging sih.
Kaya telor tomat made in mama, jadi doyan2 aja haha
Abis sarapan, ternyata mulai turun hujan di luar. Kami menuju ke daerah Oriental Pearl Tower yang punya salah satu stasiun TV di Shanghai. Begitu sampai area sana, masih hujan dan berkabut sekali. Gedung-gedung perkantoran yang di daerah sana sampai tertutup kabut. Saya dan teman pun berkomentar “itu yang kerja di lantai-lantai atas, mungkin berasa ngantor di awan ya”.
Kerja di negeri di awan =)
Bingung sih mau ngapain di sana, akhirnya foto-foto di tengah hujan dengan latar belakang Oriental Pearl Tower, atau gedung-gedung perkantoran yang tertutup kabut. Tiba-tiba tertangkap oleh mata, Disney Store dengan pohon Natal di depan tokonya. Saat didekati, ternyata pohon Natal ini terdiri dari tumpukan boneka Tsum-tsum. Lucu amatt..
Saya sebenarnya bukan penggemar film kartun, biasa aja gitu sama Disney. Makanya ga tertarik tuh ke Disneyland Hongkong, sementara temen selalu bilang saya harus ke Disneyland.
Tapi ada di dalam tokonya, ternyata saya suka. Barangnya lucu-lucu, tapi mahal-mahal. Jadi begitu nemu casing handphone yang diskon 50%, ya udah langsung beli. Casing iPhone 6 bergambar Donald Bebek lagi tidur :p
Oriental Pearl Tower pun agak tertutup awan

Di depan Disney Store - pohon Natal-nya pengen dibawa pulang deh
Dari Disney Store, kami sempat mengikuti petunjuk arah menuju Aurora Museum. Ga tau juga itu sebenarnya museum apa, dan karena akhirnya ga ditemukan petunjuk arah selanjutnya menuju ke Aurora Museum, kami berbalik arah dan memutuskan menuju ke Xin Tian Di.
Kalau direview yang kami baca di internet, Xin Tian Di ini seperti perpaduan antara modern dan jadul. Jadi di antara bangunan-bangunan yang terkesan tua, ada cafe-cafe modern di sana. Kami mencari Din Tai Fung di Xin Tian Di.

Seharian itu hujan ga berhenti. Mungkin akibat saya kecentilan pakai rok mini yang dipadu dengan legging yang baru dibeli di Beijing kemarin. Biasanya selalu tampil tomboy, kali ini pengen gaya. Ehhh ujan. Dan ga bawa payung karena niatnya emang mau beli payung baru aja di sana. Jaket sih tahan air, tapi karena volume air ujannya yang cukup banyak, waitres yang di Din Tai Fung ampe kasian liat kami ber-2 kebasahan =)) Untuk mencegah restaurant jadi becek, kami dimodali tissue untuk ngelap-ngelap. Din Tai Fung dari dulu terkenal akan xiao long bao-nya, maka menu itu yang kami pesan. Masing-masing satu porsi untuk xiao long bao isi daging mumu dan daging ayam.

Seharian ini dihabiskan dengan mengeksplor daerah Xin Tian Di. Tapi agak ga asik karena ujan yang makin malem kok makin deras. Malem Natal nih, kok ujan mulu. Mending klo ujan salju biar jadi White Christmas, lah ini ujan air biasa :p
Xin Tian Di - bangunannya jadul-jadul keren gitu
Pulang dari Xin Tian Di, masih ga puas dan belum mau balik ke hotel, maka kami melanjutkan hujan-hujanan di The Bund. Daerah yang udah jadi semacam “must visit location” di Shanghai ini tetap ramai walau hujan. Ke The Bund pun gampang banget, tinggal jalan kaki dari East Nanjing Road Station. Ada sih papan petunjuk kalau dari Nanjing Pedestrian Road, tapi ga ada ejaan Bahasa Inggrisnya hihi.
Ini dia papan petunjuk yang ga ada bahasa Inggrisnya  
Pake payung baru dengan background Oriental Pearl Tower dan warna-warni lampunya

Deretan bank-bank di dekat The Bund

Untunglah walau ujan-ujanan seharian, ga ada yang sakit dan besoknya masih bisa melanjutkan perjalanan.

Temen perjalanan saya ini dari dulu terkenal selalu niat kalau nyari makanan yang tersohor di suatu daerah. Dan niatnya pake banget. Pokoknya kudu nemu bagaimanapun caranya. Saya mah tinggal ngikut ajah. Untuk sarapan hari ketiga di Shanghai, temen saya mau makan xiao long bao di Jia Jia Tang Bao -佳家汤包. Ke sananya bisa dicapai menggunakan Metro dan turun di People’s Square Station lalu dari exit 8 menyeberang ke kanan menuju ke Huang He Road - 黄河路. Nanti akan lihat antrian di sisi kanan jalan. Di sanalah Jia Jia Tang Bao yang terkenal itu berada. Tempatnya kecil, kayanya sih ga sampai 15 meja di dalam. Ini yang menyebabkan orang harus berdiri antri di trotoar. Menunya dipasang di bagian depan toko, jadi sambil antri udah bisa mulai mikirin mau pesen apa di dalem. Begitu di depan kasir, pesen, bayar, dan nanti kita dikasi struk yang dinomorin dan ditunjukkin harus duduk di meja mana. Saking ramenya, dan saking kecil tempatnya sampai harus sharing meja dengan orang lain.
Untung punya kamus offline di handphone, soalnya ga ada menu Bahasa inggrisnya. Daftar menu yang terpampang di depan ditulis dalam huruf mandarin semua. Kami pesan 2 macam xiao long bao dan satu mangkok sup telor dadar rumput laut.
Untung datengnya pagi, jadi ga gitu lama mengantri, kami udah dapat tempat duduk. Sementara di luar antrian makin panjang

Papan menu tak berbahasa Inggris yang dipasang di dekat pintu masuk Jia Jia Tang Bao
Selesai makan niatnya mau ke Yu Garden, jadi naik metro dan sempet pula belanja di stasiun transit. Beli jaket buat dobelan, mayan hari ini saya salah kostum, jadi dingin. Tapi dasar dodol, baru juga turun di Yu Yuan Station dan keluar dari exit 1, kami pengen pipis!! Duh gawat. Ga berani deh pipis di toilet umum. Alhasil kami berusaha mencari mall terdekat. Tapi kok adanya pasar doank. Kami terus berjalan, sampai tau-tau ada di The Bund. The Bund siang hari, ga kalah bagus sama The Bund malah hari. Beda, dan worth to visit juga siang-siang. Hari itu tanggal 25 Desember, Natal, dan sepertinya kantor di Shanghai ga libur. Karena kami ketemu banyak koko-koko kantoran yang lagi keliaran di sekitar The Bund.
Akhirnya kami pulang ke hotel buat pipis doank, dan kembali naik metro menuju Yu Station, dan kembali berjalan menuju ke Yu Garden. 
Deretan gedung-gedung kantor di The Bund
Setelah beli tiket masuk, kami melangkah ke dalam dan melihat-lihat. Rasanya kok kurang terawat dan kurang bersih yah. Mungkin karena di beberapa tempat cat-nya uda pudar. Jadi ga terlihat bagus gitu. Udah gitu lumayan ramai juga pengunjung hari itu.
Tapi yang bikin takjub, di situ ada pohon gingko biloba yang umurnya udah ratusan atau ribuan tahun, dan ukiran-ukiran karakter-karakter di atas atap sangat detail. Keren juga.
Oh iya, di Yu Garden ini ada Starbucks yang desain tokonya China banget deh. Dan banyak pedagang makanan juga. Tinggal jajan aja deh.
Bagian dalam Yu Garden, kaya di film-film silat kuno ya
Bangunannya Cina banget ya :D
 Pulang dari Yu Garden, kami bingung mau ke mana. Alhasil kembali ke Nanjing Pedestrian Road, temen beli minum di Starbucks, dan kami nongkrong sambil nyari-nyari tempat tujuan yang bisa didatengin. Kok sepertinya Shanghai ga terlalu banyak yang bisa di-eksplor yah. Atau karena kami yang kurang ahli mencari informasi.
Akhirnya malam itu kami pulang ke hotel aja setelah ga tau lagi harus ke mana haha

No comments:

Post a Comment